Sunday, June 5, 2011

Prinsip- prinsip Pengelolaan Kelas

Prinsip- prinsip Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas bukanlah hal yang ringan. Secara umum faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa (Djamarah 2006:184). Faktor intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian siswa denga ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari siswa lainnya sacara individual. Perbedaan sacara individual ini dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.

Faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas, misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik.

Djamarah (2006:185) menyebutkan “Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai berikut.

A. Hangat dan Antusias
Hangat
Hangat mempunyai beberapa arti 1.agak panas; 2.sedikit lebih dp timbangan (bobot); 3.gembira; 4.genting; tegang; 5.baru saja terjadi

Sinonim hangat yaitu: panas kuku, pesam, suam, suam-suam kuku, akrab, bersahabat, dekat, erat, familiar, intim, karib, kekeluargaan, lembut, manis, mendalam, menyenangkan, mesra, ramah, simpatik, sosial, aktual, baru, mutakhir, segar, terakhir, berapi-api, berkobar-kobar, genting, hebat, meruncing, sengit, tegang.


Berikut diagram tentang definisi hangat;



Antusias
Antusias sinonim dengan aktif, berapi-api, bergairah, bergelora, berkobar-kobar, bersemangat, energik, membara, menggebu, menggelegak, menyala (semangat).

Diagram antusias

Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan mendatangkan keberhasilan dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
Hangat dan antusias ini berbeda dengan teori klasik,dimana seorang siswa harus diam ketika guru menerangkan. Antusias siswa ditunjukkan dalam keleluasa siswa untuk mengungkapkan pendapatnya dalam menanggapi materi yang dipelajari dengan cara masing-masing. Kehangatan antara guru dan siswa tercipta dengan cara guru tidak gila hormat, dan memberikan batasan-batasan tang terlalu tinggi antara guru dan siswa, sehingga antara guru dan siswa tidak ada hubungan yang akrab.

B. Tantangan
Tantangan mempunyai beberapa arti, 1.ajakan berkelahi (berperang dsb), 2.hal atau objek yg menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah; rangsangan (untuk bekerja lebih giat dsb), 3.hal atau objek yg perlu ditanggulangi.

Berikut diagram arti tantangan;

Dalam proses belajar mengajar, pengunaan kata-kata, tindakan,atau cara mengajar yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar. Cara ini membuat siswa lebih aktif dan berani menetukan pendapatnya. Misalnya jika ada siswa yang mampu melakukan pidato tanpa teks, seorang guru menantangnya untuk melakukan hal tersebut, dan bagi siswa-siswa yang memiliki kecerdasan matematik maka diberikan soal-soal yang menantang.


C. Bervariasi
Bervariasi yaitu: mempunyai variasi; mempunyai berbagai bentuk (rupa, jenis, dsb), ada selingannya.

Diagram variasi;


Kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar juga merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan. Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian anak didik. Apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai dengan kebutuhan sesaat. Kevariasian merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
Macam-macam media yang digunakan bisa berupa media verbal: gambar, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta, globe, papan flannel, dan papan bulletin. Dapat juga digunakan media Audio: radio, alat perekam dan lab.bahasa. Media lain yang bisa digunakan yaitu media proyeksi diam: OHP/OHT, slid, film, dan televise.
Gaya mengajar guru bias bervariasi misalnya: GTM, cognitive approach, audio lingual method, direct method, communicative, TPR, Silent way, suggestopedia, community language learning, dan total immersion technique.

D. Keluwesan
E. Penekanan pada Hal-hal yang Positif
F. Pemahaman Disiplin Diri

0 komentar:

Post a Comment